Quantcast
Channel: Berita Unik
Viewing all articles
Browse latest Browse all 108

Istana Membenarkan Foto Presiden dan Suku Anak Dalam Bukan Rekayasa

$
0
0

SEMUABERITA.COM – Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan bahwa foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berkunjung dan berinteraksi dengan Suku Anak Dalam bukan foto hasil rekayasa, seperti yang telah dituduhkan beberapa pihak di media sosial.

“Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada sama sekali yang dilakukan oleh Presiden seperti yang dituduhkan,” ujar politisi yang akrab disapa Pram itu di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/11).

Pram menjelaskan, orang-orang Suku Anak Dalam yang diajak berinteraksi oleh Presiden di foto pertama dan kedua sama sekali berbeda.

Foto pertama diambil di tempat di mana hutan terbakar, sementara foto kedua diambil di tempat penampungan Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang dibangun Kementerian Sosial pada tahun 2013 dan mulai dihuni pada tahun 2014.

Kedua lokasi berjarak sekitar 600 meter hingga 800 meter, sehingga Presiden berpindah dari lokasi pertama ke lokasi kedua menggunakan mobil.

“Bahwa ada satu orang, yaitu Saudara Husni Thamrin, yang bertindak sebagai penerjemah yang bisa berbicara Suku Anak Dalam, yang ada di dua tempat tersebut memang memakai batik,” katanya.

Dengan demikian, tutur Pram, apa yang berkembang di sosial media dianggap telah melewati batas etika.

“Karena betul-betul Presiden dan beberapa teman-teman media juga sama-sama hadir pada waktu itu di lapangan, sama sekali tidak ada rekayasa foto atau apapun. Itu bukan karakter Presiden kita,” ujarnya.
Menurut Pram, Jokowi merupakan pemimpin yang apa adanya.

Dia bercerita, sang kepala negara selalu menegaskan, jangan sampai ada hal-hal yang seakan-akan diperlihatkan baik padahal kenyataannya tidak demikian.

Misalnya, jika ada beberapa acara yang sudah disusun ternyata diketahui dan dilaporkan baru disiapkan sekitar satu atau dua hari sebelumnya, maka Presiden akan memilih untuk membatalkannya.

“Presiden lebih berharap bisa mengunjungi tempat-tempat yang memang membutuhkan kebijakan dan keputusan termasuk rumah singgah di Palembang, ternyata sama sekali bukan hal yang rekayasa, tempatnya memang di tempat kumuh,” kata dia.

Karenanya, Pram meminta agar tuduhan-tuduhan seperti tidak lagi dilakukan.

“Karena Presiden secara sungguh-sungguh ingin mengangkat persoalan Suku Anak Dalam tanpa pretensi apa-apa dan kemudian dilakukan semacam character assassination kepada Presiden,” ujarnya.

Meski demikian, Pram mengaku tidak berencana untuk melaporkan penyebar isu tersebut kepada pihak kepolisian. “Tapi tentinya kami juga melihat, mencatat bahwa yang seperti ini mudah-mudahan tidak akan terjadi di kemudian hari,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memaparkan, Presiden mengunjungi titik KAT di Kabupaten Sarolangun bagian Selatan karena sebelumnya telah terkonfirmasi bahwa daerah tersebut dilanda kelaparan.

Khofifah mengaku kaget pertama kali mendengar tuduhan yang menyebutkan bahwa foto Presiden berinteraksi dengan Suku Anak Dalam merupakan hasil rekayasa karena persamaan bentuk kepala dan ketebalan rambut orang-orang yang terdapat di lokasi pertama dan kedua.

“Kalau Anda di sana, saya dari dulu (bertanya-tanya), ‘kok rambutnya tebal-tebal, dari mana ya?’ Dari anak-anak itu rambutnya mereka tebal-tebal.

Dari Suku Anak Dalam di Batanghari, Suku Anak Dalam di Meranti, lalu sebelum ke Sorolangun. Mereka di tengah hutan ke pinggir, ya memang begitu pakaiannya,” ujarnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, “saya sampai geli, bagaimana bisa kepala dianggap sama. Bagus kalau Anda turun, lalu dicek rambut mereka tebal-tebal. Kalau Anda lihat dari belakang ya sama semua. Jadi yang di Batanghari, di Merangin, ya tebal-tebal lagi. Saya dari depan pun bilang, ‘mereka ini mirip-mirip ya.'”

Khofifah bercerita, setelah Jokowi bertolak ke Jakarta, dia langsung kembali menemui kelompok besar untuk membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Di sana, dia mengaku diberi hadiah berupa gelang dan kalung khas Suku Anak Dalam.

The post Istana Membenarkan Foto Presiden dan Suku Anak Dalam Bukan Rekayasa appeared first on .


Viewing all articles
Browse latest Browse all 108

Trending Articles